Do the Best in your life, don't give up and keep smiling :D

Rabu, 30 Januari 2013

Mata kuliah semester IV

Rencana mata kuliah semester IV..


Matkul Wajib:

1) Ilmu Ternak Unggas (2.1) PTP 2401
2) Ilmu Ternak Potong (2.1) PTP 2402
3) Ilmu Ternak Perah (2.1)
4) Kesehatan Ternak (2.1) PTP 2404
5) Manajemen Reproduksi dan Pemuliaan Ternak (2.1) PTP 2405
6) Kewirausahaan (2.0) PTP 2406


Matkul Pilihan:
1) Manajemen Sumberdaya Manusia (2.0) PTP 1805
2) Pengendalian Penyakit Ternak (2.1) PTP 1809
3) Potensi Bahan Pakan Lokal (2.0) PTP 1818
4) Ilmu Tanaman Pakan (2.0) PTP 2803
5) Manajemen Pakan (2.0) PTP 2804
6) Teknologi Pakan (2.1) PTP 2810
7) Teknik Komunikasi (2.1) PTP 2811
8) Teknologi Reproduksi (2.1) PTP 3814


Semoga bisa 24 sks !!

aamiin..

Ambil mata kuliah pilihan apa yaa?? ada saran ?

Selasa, 29 Januari 2013

Hanya sebuah kata-kata

Berfikir sejenak
Mengulang dan mengingat apa yang sudah kamu lakukan 
Sudah sejauh mana dirimu berada
Sudah sejauh mana perubahan dalam hidupmu
Ketika hasilnya sedikit dari apa yang kamu ingin capai
renungkanlah apa yang sudah kamu perjuangkan
Ketika perjuangan itu hanya setetes
perbanyaklah perjuangan kamu lebih deras lagi
Ketika kamu merasa perjuangan itu sudah sekeras kerasnya batu
maka perbanyaklah doa, yang akan menghaluskannya untuk menjadi butiran pasir

Belajar lah wahai hati yang sedang terlupa
Mulai lah belajar untuk mengingat dan merenungkan tentang dirimu
Belajar lah mulai berfikir tentang apa yang kamu renungkan
Belajar lah bertindak untuk memperbaikinya
dan belajarlah untuk meyakini apa yang kamu perbaiki
dan yang terakhir belajarlah untuk selalu istiqomah berdoa

kata-kata ini lahir menjadi sebuah motivasi untuk aku dan siapapun. 
kata-kata ini lahir ketika aku merasa masih seperti batu dan ingin berubah menjadi berlian. 
kata-kata ini lahir ketika aku belum memberikan senyuman untuk orangtuaku, keluarga aku, sahabat-sahabat aku, dan semua orang yang aku sayangi dan menyayangi aku. 
kata-kata ini lahir ketika aku menyadari masih bermain main dengan mimpiku. kata-kata ini keluar ketika aku masih mencari apa mimpiku yang sebenarnya dan bagaimana cara mencari mimpiku sendiri. 
kata-kata ini pun terucap ketika aku menyadari bahwa aku seperti air yang mengalir dan tak tahu kemana arahnya. 
kata-kata ini sengaja terlahir untuk membawa aku kemimpiku dan menyadarkanku bahwa ini adalah kehidupan.



Senin, 28 Januari 2013

sepenggal kata cinta

Sepenggal kata cinta

Cinta
Sebuah kata yang mudah diucapkan
Sebuah kata yang mudah untuk dirasakan
Sebuah kata yang punya sejuta makna

Cinta
Yang katanya indah
Memang indah, dan berawal indah
Tetapi tidak selamanya indah
Ketika kata cinta itu bukan lagi cinta

Cinta itu memudar
ketika cinta tidak memberikan arti yang sebenarnya
Cinta itu hilang 
ketika cinta mengkhianati cinta
dan cinta itu musnah 
ketika cinta memberikan kegelapan

Entah bagaimana arti cinta yang sebenernya
Entah bagaimana menyikapi sebuah kata cinta
Entah bagaimana menjaga keutuhan cinta
Entah bagaimana pula cinta yang berawal indah
juga berakhir dengan indah


Memang mudah untuk dibayangkan
Namun kenyataan memang sulit untuk diilhami
Memang sulit untuk dipercaya
dan sulit untuk melakukannya atas nama cinta dan keutuhan cinta



Terimakasih kepada cinta yang telah menggores cerita kehidupan dengan kenangan cinta yang telah diberikan :D|


Transfer embrio

Transfer Embrio 

Transfer embrio adalah suatu proses dimana embrio dipindahkan dari seekor hewan betina yang bertindak sebagai donor pada waktu embrio tersebut belum mengalami implantasi, kepada seekor betinda yang bertindak sebagai penerima sehingga resipien tersebut menjadi bunting (Hartantyo,1987)




Cara Kerja : 
1. Palpasi Rektal
2. Pemeriksaan Ovarium
3. Gun Transfer Embrio dimasukkan ke arah cornua uteri yang memiliki corpus luteum
4. Embrio dikeluarkan melalui straw

Seleksi Hewan Donor dan Resepien
Seleksi sapi betina donor untuk transfer embrio harus mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis dan genetik yaiu mempunyai produktivitas yang tinggi, sehat, mempunyai siklus birahi yang regular mulai pubertas. Angka  cervix tiap konsepsi tidak lebih dari 2. Mempunyai kinerja yang baik dan tidak pernah mengalami kesulitan melahirkan maupun gangguan reproduksi yang lainnya. Sedangkan syarat hewan resipien adalah sapi muda yang bebas penyakit, kinerja yang bagus dan proses kelahiran sebelumnya mudah. (Putro,1994)

Manfaat Transfer Embrio
Beberapa manfaat dari teknologi transfer embrio adalah
1. Meningkatkan populasi ternak unggul. Seekor sapi betina hanya mampu menghasilkan 7 keturunan selama hidupnya, sedangkan dengan penerapan TE maka seekor sapi betina mampu menghasilkan 448 keturunan selama hidupnya (Rutledge,1987)
2. Dapat diperoleh keturunan sifat dari kedua tetuanya juga dapat memperpendek interval generasi sehingga perbaikan mutu genetik ternak lebih cepat diperoleh.
3. Import dan eksport embrio sebagai ganti ternak dewasa sehingga biasanya menjadi lebih ekonomis. Transfer embrio juga memungkinkan hewan melahirkan anak dari spesies lain, misalnya kuda melahirkan zebra, domba melahirkan kambing seperti yang ter jadi di Louisville zoo (Atmawidjaja,1987)
4.  Mempercepat pengenalan material genetik baru lewat ekspor embrio beku.
5.  Meningkatkan penyediaan sumber bibit unggul.
6.  Memanfaatkan sapi lokal yang kurang unggul untuk menghasilkan keturunan yang unggul.

Superovulasi
Superovulasi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan ova lebih banyak dibandingkan dengan keadaan normalnya dengan memberikan hormon dari luar (Hartantyo,1987)
Dalam program TE, untuk merangsang terjadinya ovulasi ganda, maka diberikan hormon superovulasi sehingga diperoleh ovulasi sel telur dalam jumlah besar. Hormon yang banyak digunakan untuk rekayasa superovulasi adalah hormon gonadotropin seperti Pregnant Mare’s Serum Gonadotripin (PMSG) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH). Penyuntikan hormon gonadotropin akan meningkatkan perkembangan folikel pada ovarium (folikulogenesis) dan pematangan folikel sehingga diperoleh ovulasi sel telur yang lebih banyak. Hormon FSH mempunyai waktu paruh hidup dalam induk sapi antara 2-5 jam. Pemberian FSH dilakukan sehari dua kali yaitu pada pagi dan sore hari selama 4 hari dengan dosis 28 - 50 mg (tergantung berat badan). Perlakuan superovulasi dilakukan pada hari ke sembilan sampai hari ke 14 setelah berahi.

Cara Kerja :
1. Pendeteksian corpus luteum
2  Penyuntikkan hormon FSH dengan dosis menurun hingga hari ke 4
3. Hari berikutnya penyuntikkan pgf2a, kemudian di IB

Sinkronisasi Birahi
Sinkronisasi birahi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengendalikan siklus birahi sekelompok hewan betina sehingga birahi terjadi dalam waktu yang bersamaan atau paling tidak dalam waktu 2 atau 3 hari. Dalam program transfer embrio teknik sinkronisasi birahi dapat dipakai untuk menyeragamkan stadium siklus birahi antara hewan donor dan hewan resipien. Pemindahan embrio dapat dilaksanakan dengan berjaderhasil ke dalam uterus hewan resipien jika stadium siklus birahinya bersamaan dengan keadaan uterus hewan donor (Toilihere, 1981)
Sinkronisasi perlu dilakukan setelah superovulasi agar waktu ovulasi terjadi dalam waktu bersamaan. Untuk keperluan ini perlu adanya induksi luteolisis dengan agen luteolitik yang sudah teruji manfaatnya adalah pgf2-alfa. Birahi pada sapi yang sudah di superovulasikan akan timbul dalam waktu 36-48 jam setelah pemberian pgf2-alfa. Untuk perlakuan sinkronisasi birahi betina resipien perlu diketahui terlebih dahulu siklus birahinya karena corpus luteum sapi peka terhadap pgf2-alfa hari ke-5 sampai 14 siklus birahi. Jika pada waktu corpus luteum peka diberi perlakuan maka birahi akan timbul 1-4 hari atau rata-rata 2 hari setelah penyuntikkan pgf2-alfa. Jika kita belum mengetahui siklus birahi sapi tersebut maka dilakukan penyuntikkan pgf2-alfa 2 kali dengan interval 10 hari (Hartantyo, 1987)

Cara Kerja :
1. Palpasi rektal
2. Pendeteksian ovarium apakah ada corpus luteum atau folikel. Apabila ada corpus luteum disuntikkan pgf2a

Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan adalah peletakkan sperma ke follicle ovarian (intrafollicular), uterus (intrauterine), cervix (intracervical), atau tube fallopian (intratubal) betina dengan menggunakan cara buatan dan bukan kopulasi alami. Teknik modern untuk inseminasi buatan pertama kali dikembangkan industri ternak untuk membuat banyak sapi dihamili oleh seekor sapi jantan untuk meningkatkan produksi susu.

Cara Kerja :
Palpasi rektal
Gun IB dimasukkan hingga cincin cervix ke 4
Sperma dideposisikan di cincin ke 4

Flushing
Flushing embrio yaitu proses memanen embrio hasil program superovulasi.  Flushing dilakukan dengan memasukkan folley kateter kedalam uterus kanan dan kiri (lihat gambar).  Dengan teknik tertentu, embrio diambil dari uterus kanan dan kiri donor menggunakan larutan fisiologis masing-masing sebanyak 500 cc. 
Langkah kerja nya sebagai berikut;
1. Hewan donor dipersiapkan dengan memasukkan sapi ke kandang jepit
2. Daerah sekitar vulva dibersihkan dengan larutan ringer yang telah diberi serum 20%. 
3. Anastesi epidural segera sebelum katerisasi. Manfaat anastesi yang diberikan adalah untuk mengurangi rasa sakit, mencegah pengejanan maupun pengeluaran kotoran yang mengganguu pelaksanaan pembilasan.
4. Setelah semuanya siap maka cervix perlu dibuka terlebih dahulu. Pemasukkan semua peralatan ke dalam alat reproduksi harus steril. Pembukaan cervix dilakukan sampai cincin ke empat cervix.
5. Bila cervix dibuka sepenuhnya dan selanjutnya disiapkan catheter foley yang sudah dimasuki stilet khusus
6. Stilet kemudian dicabut dan catheter dihubungkan dengan selang penyambung Y. Satu ujung dihubungkan ke botol penampung, sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan botol plastic 500 ml yang berisi larutan ringer yang ditempatkan lebih tinggi, sehingga media bisa mengalir, atau yang dimasukkan ke dalam pompa uterus otomotis
7. Setelah selesai, botol penampung kemudian dilepas, selanjutnya dilakukan evaluasi embrio

Evaluasi Embrio
Evaluasi embrio dilakukan di bawah stereo mikroskop dengan pembesaran lebih dari 40 kali. Embrio yang didapat harus mempunyai stadia yang relative sama, yaitu stadium morula (32sel), kompak morula (blastomer memadat menjadi masa yang lebih kompak), blastosis awal (mempunyai blastosel). Adanya embrio yang stadium pertumbuhannya kurang dari 32 sel menunjukkan adanya kelambatan pertumbuhan. Embrio yang didapat dari media pembilas diambil menggunakan mikropipet, selanjutnya dimasukkan ke dalam straw mini.

Faktor utama yang menyebabkan kegagalan program transfer embrio adalah besarnya variasi jumlah ovulasi sehingga respons superovulasi bersifat tidak dapat diprediksi (Betteridge dan Smith, 1988). Di samping bersifat tidak dapat diprediksi, respons superovulasi juga ditandai dengan rendahnya laju ovulasi dan embrio yang diperoleh (Heleil dan El Deeb, 2010). Kedua kondisi di atas disebabkan oleh 2 hal, yakni faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Faktor ekstrinsik meliputi hari siklus estrus ketika superovulasi dihasilkan, jumlah gonadotropin yang diberikan, kemurnian hormon FSH yang digunakan, dan metode pemberian gonadotropin, sedangkan faktor intrinsik berhubungan dengan status ovarium hewan ketika superovulasi dilakukan. Faktor intrinsik merupakan faktor utama penyebab rendah dan besarnya variasi respons superovulasi pada sapi dan kerbau (Guiltbault et al., 1991; Heleil dan El Deeb, 2010).

Terimakasih, Silahkan saran dan komentarnya :D

Minggu, 27 Januari 2013

Disinilah jalannya

Disinilah Jalannya


melangkah maju
meniti harapan
begitu banyak yang terlewatkan
pelajaran hidup pun tak sadar berlalu

disini
walau tak berharap disini
selangkah lagi menuju masa depan
mau tak mau memang disini jalanya

tak percaya memang
namun harus percaya
inilah jalan yang telah di berikan
namun kucari hikmahnya

tak perduli apa kata orang
tapi inilah adanya yang harus ku syukuri
percayalah dimanapun menimba ilmu
bersungguh2lah niscaya engkau berada di masa depan yang gemilang

ibaratkan dimanapun mutiara itu berada
mau di tempat sekotor aatau sejelek apapun
mutiara itu akan tetap bersinar
mutiara itu akan tetap berkilau
itulah yang membuat diriku yakin
akan masa depan ku nanti

unforgettable moment

Unforgettable moment at BET Cipelang, Bogor

Tempo hari yang lalu saya dan teman-teman magang di Balai Embrio Ternak, Cipelang, Bogor. Bermodal nekat menelusuri jalan menuju BET yang ternyata letaknya di pelosok dan di puncak gunung salak. Untungnya perjalanan kita dibantu oleh teman kita Anita yang lebih dulu tahu jalannya. Hanya membawa perlengkapan dan persediaan makanan yang seadanya. 
Kita diterima dengan ramah dan disediakan tempat tinggal di mess. Hari pertama di mess kita kebingungan  karena hanya makan mie instan. Cuaca yang dingin dan hujan yang tak hentinya berhenti melengkapi rasa lapar kita.
15 februari 2013, adalah hari pertama kita mulai magang. Pagi-pagi buta kita semua bersiap2, dimana adzan subuh baru terdengar, langit masih gelap, dan kabut yang cukup tebal. Pukul 06 pagi kita bergegas menuju kantor, karena hanya dari kantorlah ada truk yang mengangkut kita ke kandang. Hujan-hujan kita jalan sampai kantor. Tibalah kita dikantor dan kita beruntung sekali di antar ke kandang menggunakan bus. 
Saat di kandang kita bertemu dengan teman-teman Unpad yang akan magang juga dan Mba putri serta mas Tanto dari Universitas bengkulu yang akan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Kita mulai memposisikan diri di kandang sebelum mendapat jadwal. Kemudian kita bertemu juga bu Lela, yang biasa menyediakan makan siang untuk pekerja disana, dan akhirnya kita meminta bu Lela untuk menyediakan makan pagi dan siang selama disana. Untung ketemu bu Lela, selamatlah kita.hehe.
Hari demi hari kita lewati di kandang, setiap pagi kita bersusah susah dahulu sebelum mendapatkan makan pagi. Kita bekerja di tiap kandang yang sudah di jadwalkan. Banyak hal menarik yang kita dapatkan selama disana. Kita bertemu dengan anak kandang yang sangat ramah, bertemu dengan pegawai- pegawai yang asik-asik. Suasana kekeluargaan disana mewarnai hari-hari kita disana. Setiap pulang kerja kita dianter menggunakan bus sampai kantor dan jalan sampai ke mess.
Hari jumat (18/1/13), ketika pulang kerja bus dinas yang mengantar kita pulang bersalipan dengan truk dan terjebak selokan di pinggir jalan. Kita semua menunggu bus tersebut bisa jalan lagi, bergotong royong mencari batu agar dapat menutupi lubang di selokan dan menarik bus dengan truk juga sudah dilakukan. Usaha tersebut belum juga berhasil, entah apa yang kita semua pikirkan di tengah hutan dan di pinggir jurang. Akhirnya sejam kemudian bus berhasil diselamatkan, dan kita semua pulang.
Sebelum nya saya ingin menjelaskan mengenai Profil BET ;
  • populasi ternak mencapai 562 ekor yang terbagi menjadi sapi donor dan sapi resipien
  • lahan seluas 90 hektar
  • Lahan HMT produktif 18,5 Hektar
  • jumlah kandang sebanyak 15 kandang yang terdiri kandang a,b,c,d,e,f,h,i,sukoi 2,rearing 2, lelang dan garasi.
  • jenis sapi : FH, Limousin, Simmetal, Angus, Brangus, SO, PO, Brahman, Red Brahman, dan Brahman Cross.

Setiap hari kita bekerja membersihkan kandang, memberikan pakan ke sapi dan melihat beberapa program yang dilaksanakan di BET yaitu ;

1. Manajemen reproduksi ;

  • Sinkronisasi birahi
  • Inseminasi Buatan
  • Superovulasi
  • Flushing
  • Transfer Embrio
  • Evaluasi Embrio dsb. 
2. Manajemen pakan

  • hijauan-konsentrat-hijauan

3. Manajemen limbah

  • Pembuatan pupuk kompos

4. Manajemen kandang

  • Sanitasi kandang menggunakan desinfektan dengan model penyemprotan dan genangan kolam.

5. Pemeriksaan kesehatan hewan
6. Pemeriksaan kebuntingan
7. Potong kuku dan potong tanduk
8. Pengukuran : LD, TB, PB dan BCS sapi
Kita juga ikut memindahkan sapi FH dari padang gembalaan menuju kandang sukoi dengan hanya digembalakan. Kemudian ikut memindahkan pedet dari kandang sapih ke kandang lepas sapih. Memindahkan pedet seperti mengejar anak-anak kecil yang berkeliaran. Kita juga diajarkan memerah susu sapi, palpasi rektal, dan terakhir diajarkan cara IB dan TE menggunakan organ reproduksi betina.
Begitu banyak pengalaman dan ilmu yang di dapat selama magang. Semua yang kita lakukan terasa menyenangkan. Berawal dari saya yang takut dengan sapi sampai berani mendekati sapi-sapi tersebut.






Terimakasih atas bimbingannya buat kepala BET beserta staf, bu Lela yang baik hati dan ketularan rempong, mas sikin dan mas darlin yang bujangan, pak radito, pak win yang cerdas, pak prayoto yang gokil, bu dokter weni, anak-anak kandang, dan masih banyak lagi. Terimakasih juga buat grup rempong Unsoed (guti, vida, anita, junita, gita) dan anak cowonya ( ian, abi, azis, rayhan, bagus, amar alias doyok ), teman-teman dari Unpad, dan mba puput serta mas tanto dari Universitas Bengkulu. Sukses selalu buat kita semua :D